RSS Feed (xml)
Selasa, 16 Maret 2010
di
01.46
|
NYANYIAN PAGI HARI
Pagimu lebih manis dari gula, lebih indah dari mimpi indah..
Lebih merdu dari nyanyian burung yang berkicau di taman kita yang hijau..
Pagimu lebih indah dari permadani, engkau melihat matahari pada saat hujan..
Lebih indah dari embun yang dipancari sang fajar di pagi hari..
Lbih indah dari harum bunga di kebun kita yang merebak di pagi yang bersinar..
Dan lebih indah dari bunga-bunga pepohonan dan lebih matang dari dahanya yang berbuah..
Lebih elok dari matahari yang menyinari kita dengan segala permukaanya yang bersinar..
Pagimu lebih jernih dari air di kolam yang mengalir dari selokan yang terbuat dari marmer..
Pagimu lebih bersinar dari matahari pagi,raja atas malam yang dihiasi bulan…
Pagimu adalah daun-daun zaitun seperti awan yang tidak hujan..
Yang berharap berbicara kepadaku akan minyaknya ucapan kesuksesan menuju bahtera..
Pagimu lebih indah dari susunan huruf-huruf dengan dendang-dendangan syair dalam susunan bait..
Pagimu lebih bercahaya dari senyuman yang besinar dari senyuman yang bahagia..
Lebih indah dari mata yang berkaca-kaca pada mata orang yang berdzikir..
Pagimu adalah sebuah pagi yang penuh harapan , dan seluruh ceria kesuksesan bagi yang mendapatkanya..
Pagimu tersusun dari cahayanya yang mengkilap,yang sekiranya bukan karena engkau maka tidak akan memancar..
Di sini kebaikan terhenti dengan kebingungan tanpa bicara dan melhat..
Segala perasaanya memintaku dari segala wewangian ..
Tentang syair dan cinta,apakah keduanya akan menjadi teman untuk menjadikannya sesuatu yang bercahaya..
Wahai pengingat kebaikan,janganlah engkau memintaku,kau kuingat,namun engkau tidak mengingatku dan Tuhanmu..
Bahwa jilatan api keputusasaan ada pada luka umat kita yang berbahaya..
Dan tidaklah teriakan kematian yang membangkitkan penyesalan orang-orang yang menangis..
Bukankah para musuh-musuh kita memusuhi dengan terang-terangan pada barisan umat kita yang terbelakang..
Akan aku coba pagimu untuk bernyanyi dengan menjawab kerasnya zaman..
Dan sebuah syair dan cinta yang berdendang terus-menerus dan berkata kepada harinya sebuah putus asa..cerialah….
Pagimu lebih manis dari gula, lebih indah dari mimpi indah..
Lebih merdu dari nyanyian burung yang berkicau di taman kita yang hijau..
Pagimu lebih indah dari permadani, engkau melihat matahari pada saat hujan..
Lebih indah dari embun yang dipancari sang fajar di pagi hari..
Lbih indah dari harum bunga di kebun kita yang merebak di pagi yang bersinar..
Dan lebih indah dari bunga-bunga pepohonan dan lebih matang dari dahanya yang berbuah..
Lebih elok dari matahari yang menyinari kita dengan segala permukaanya yang bersinar..
Pagimu lebih jernih dari air di kolam yang mengalir dari selokan yang terbuat dari marmer..
Pagimu lebih bersinar dari matahari pagi,raja atas malam yang dihiasi bulan…
Pagimu adalah daun-daun zaitun seperti awan yang tidak hujan..
Yang berharap berbicara kepadaku akan minyaknya ucapan kesuksesan menuju bahtera..
Pagimu lebih indah dari susunan huruf-huruf dengan dendang-dendangan syair dalam susunan bait..
Pagimu lebih bercahaya dari senyuman yang besinar dari senyuman yang bahagia..
Lebih indah dari mata yang berkaca-kaca pada mata orang yang berdzikir..
Pagimu adalah sebuah pagi yang penuh harapan , dan seluruh ceria kesuksesan bagi yang mendapatkanya..
Pagimu tersusun dari cahayanya yang mengkilap,yang sekiranya bukan karena engkau maka tidak akan memancar..
Di sini kebaikan terhenti dengan kebingungan tanpa bicara dan melhat..
Segala perasaanya memintaku dari segala wewangian ..
Tentang syair dan cinta,apakah keduanya akan menjadi teman untuk menjadikannya sesuatu yang bercahaya..
Wahai pengingat kebaikan,janganlah engkau memintaku,kau kuingat,namun engkau tidak mengingatku dan Tuhanmu..
Bahwa jilatan api keputusasaan ada pada luka umat kita yang berbahaya..
Dan tidaklah teriakan kematian yang membangkitkan penyesalan orang-orang yang menangis..
Bukankah para musuh-musuh kita memusuhi dengan terang-terangan pada barisan umat kita yang terbelakang..
Akan aku coba pagimu untuk bernyanyi dengan menjawab kerasnya zaman..
Dan sebuah syair dan cinta yang berdendang terus-menerus dan berkata kepada harinya sebuah putus asa..cerialah….
Diposting oleh
www.adlyblogger.com
0 komentar:
Posting Komentar